Kamu dan aku terhubung dalam satu untaian waktu yang tidak tahu kapan akan bertemu.
Kamu dan aku terikat dalam satu jalinan jarak yang entah kapan akan bertaut di satu tempat.
Ya, kamu dan aku, mungkin akan saling bertemu tanpa saling tahu, berpapas tanpa saling sadar, bercakap tanpa saling kenal.
Tapi tidak mengapa, kamu dan aku, hingga bumi, langit dan seisinya bersepakat untuk mempertemukan kita dengan caranya, tanpa dipaksa, diperlambat apalagi dipercepat.
Hingga nanti di lain waktu di masa depan yang entah dalam hitungan jam, hari, bulan atapun tahun, ketika kita akan saling melambaikan tangan saat bertemu di persimpangan, tersenyum saat saling bertatapan, dan bercakap sambil memandang, bahkan dalam diam pun tak ada kecanggungan.
Kamu, ya kamu, yg entah siapa namamu tapi selalu terselip dalam doaku, segala amin terucap untuk semua hal baik supaya terjadi padamu.
Kamu, aku bukan pemujamu, tapi aku yang akan menggenapi genggaman tanganmu, jemariku akan bertemu dengan jemarimu, kakimu akan selangkah dengan kakiku dan begitulah hingga sayapmu dan sayapku akan mengepak keatas pada arah yang satu.
Kamu dan aku, nama kita tertulis pada lembar yang sama, jalannya mungkin masih berbeda, tapi nanti kita akan terhenti di ujung sana.
Dan ketika waktu itu tiba, kenali aku seperti aku akan mengenalmu, lambaikan tanganmu pada ku karena aku pun akan demikian, tersenyum padaku seolah kamu sudah mengenalku jutaan hari yang lalu.
Aku dan kamu, kita pada akhirnya tertuju pada rasa yang sama, cinta :)
pict taken from devinand.blogspot.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar